Warung Mbah Kaseh merupakan salah satu bentuk UMKM di desa Undaan Lor, warung tersebut terletak di Gang 12B RT 07/02. Warung tersebut sudah berdiri sejak tahun 2014. Menurut pemilik warung tersebut, beliau berinisiatif mendirikan warung tersebut dikarenakan beliau sudah resain dari PT. Pura Barutama. Untuk menyambung hidup dan memenuhi semua kebutuhan Mbah Wachid tidak ingin merepotkan anak-anaknya, beliau memutuskan untuk mendirikan warung tersebut.

Dengan bermodalkan awal 150.000 untuk belanja dan kurang lebih sekitar 2 juta untuk membangun warungnya, Mbah wachid bertekat untuk membuka usaha tersebut. Dengan kuasa Allah SWT, dan seiring berjalannya waktu usaha tersebut berkembang pesat sehingga dapat bertahan sampai saat ini. Adanya Covid-19 tidak menyusutkan semangat beliau untuk mencari nafkah. Beliau menuturkan “rizqi orang itu sudah ada yang mengatur, dan alhamdulillah selama covid-19 warung masih bisa beroperasi meskipun harus dikurangi jam bukanya. Nggeh pastinya tetep adal lakon-lakon atau ikhtiar yang saya lakukan", ujarnya.

Putra Jaya Konveksi

Putra jaya konveksi merupakan UMKM baru yang saat ini beroperasi di daerah Undaan Lor Gang 09 RW 02. Ditempatkan di rumah bapak Jamal (Alm), yang saat ini diberikan kepada putranya yaitu arya. Warga undaan lor sendiri. Konveksi ini bekerjasama dengan pusat yang ada di getas pejaten. Beliau menuturkan “bahwasanya pekerjaan konveksi tersebut membuat borongan baju dari suatu lembaga. Cabang tersebut hanya ditugaskan untuk menyortir. Sedangkan tugas karyawan dibagi sesuai dengan bagian yang ditentukan untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari. Target perhari mencapai 50-60 baju. Dan karyawan mendapatkan uang makan perhari. Beliau juga menuturkan bahwa selama masa pandemi orderan masih lancar”, ujarnya.

Didaerah Undaan Lor Gang 08 terdapat budidaya cacing yang dikelola oleh mas santoso yang mana berlokasi awal di utara ahas gang 22. Beliau menceritakan tahapan pemanenan cacing yang siap di olah untuk menjadi obat herbal. Dari telur lalu menetas, dewasa, dan siap panen umur sekitar 3 bulan. Sedangkan induk an umur sekitar 4 bulan.

Beliau menuturkan bahwa modal awal sebesar Rp.250.000 dipergunakan untuk membeli induk an, media dan pakan. Pertama kali ambil bahan baku di magetan akan tetapi beliau menuturkan bahwa cacing yang didapatkan lebih banyak induk an. Lalu mendapatkan lokasi tempat beli bahan baku (cacing) di bandung, untuk itu beliau mengambil cacing dibandung akan tetapi sekarang ini beliau sudah budidaya cacing sendiri. Sehingga memudahkan beliau apabila mendapatkan pesanan dalam partai besar. Beliau juga memberi informasi proses pembuatan obat herbal yang mana langkah pertama adalah memanen cacing dewasa usia sekitar usia 2 bulan, air segelas sekitar ukuran 250ml, untuk segelas air membutuhkan 20 ekor cacing. Proses selanjutnya cacing direbus lalu disaring. Beliau menuturkan juga bahwasanya media pemasarannya memang dari mulut ke mulut.

Beliau menuturkan pernah ingin membuat inovasi baru dengan membuat kapsul. Dengan cara mengeringkan cacing dioven lalu dihaluskan dengan blender dan dimasukkan kekapsul. Akan tetapi hal tersebut terkendala karena susahnya mengurusi BPOM. Untuk itu memutuskan membuat jamu herbal saja. Jamu tersebut hanya bisa dikonsumsi 1-2 hari saja.

Adam bakery merupakan toko roti didaerah Undaan Lor Gang 12. Beliau juga mendirikan resto. Sehari usaha rotinya paling sedikit membutuhkan 25kg tepung dalam sehari tergantung pemesanan. Beliau menuturkan bahwa banyak konsumen yang memesan roti berasal dari luar kudus. Ada yang dikonsumsi sendiri untuk acara ada juga pemesanan untuk dijual kembali. Hal tersebut dikarenakan karna harganya lebih mede dari pasaran.

Beliau mengatakan sejak pasca pandemi pendapatan roti menurun dikarenakan pengurangan aktivitas masyarakat yang harus mengurangi acara-acara besar. Misalnya: Pernikahan,dan acara khajatan lainnya. Beliau juga menambahkan inovasi di usahanya menambahkan resto di lokasi usahanya yang bertempat digang 12 juga. Yang dibantu oleh keluarga sendiri.

Biodata Narasumber